Diberdayakan oleh Blogger.

Trilogi Giveaway "Action for Pesantren"

Saya sedang mengadakan Trilogi Giveaway "Action for Pesantren" di blog sebelah. Yuk, kita tengok! Ada banyak hadiah, lho!

Giveaway 1 "Berbagi Ide untuk Pesantren"

Giveaway 2 "Pernah Dengar Pesantren?"

Giveaway 3 "A Moment in Pesantren"

Check it out, sob! ^_^

Ini 5 Tahap Penting dalam Statistika

Source: Here
Setelah 3 tahun lepas dari mata pelajaran yang konon paling dibenci, Matematika, jaman SMA, kini saya agak kewalahan bertemu dengan angka. Semester 5 dan 6 ini harus, kudu, wajib, mau tidak mau, saya mempelajari Statistika I dan II. Bagaimana rasanya?

Canggung. Seperti kekasih yang lama terpisah dan sekarang tak sengaja bertemu lagi. *lebay *heuheu
Saat SMP sekira 8 tahun lalu, saya benci sekali sama Matematika. Tapi entah bermula darimana, semua kebencian itu lebur ketika saya justru masuk SMA -yang sebetulnya tidak terlalu penting untuk jurusan IPS pilihan saya. Sejak itulah Matematika dan saya bersoulmate, *eh berjodoh!

Nah, mencoba mengatasai rasa canggung itu, saya diwanti-wanti sama dosen untuk memperhatikan 5 tahap terpenting dalam Statistika. Satu saja tahap ini terlewat atau terbalik, bisa dipastikan nilai ujian mendapat 0 BESAR! Apa saja tahapnya?

    1. Analisis kasus, masalah, atau soal baik-baik
Analisis ini menentukan uji statistik apa yang akan digunakan. Sekali salah pemahaman dan salah menentukan jenis ujinya, dijamin tahap selanjutnya salah semua.

    2. Tentukan Hipotesis
Seelah memahami kasus dan menetukan jenis ujinya, buatlah hipotesis. Hipotesis ini menjadi pedoman dalam melakukan proses perhitungan data.
Hipotesis terbagi dua: H0 dan H1, dimana keduanya menitikberatkan pada apa yang ingin diketahui peneliti dari penelitian kasus tersebut.

    3. Statistik Uji
Disinilah proses perhitungan data dimulai. Jangan lupa menulis rumus statistik ujinya.

    4. Kriteria Uji
Selalu ada dua kriteria uji untuk dua hipotesis, yakni kriteria uji untuk H0 ditolak atau diterima. Dilihat dari hasil perhitungan dan dibandingkan dengan operasi tabel.

    5. Kesimpulan
Nah, ini paling penting! Semua step udah kelar tapi salah menuliskan kesimpulan, bisa fatal semuanya. Kesimpulan biasa ditulis dengan format "Karena H0 diterima/ditolak, maka ….. "
Cara membaca kesimpulan dari kriteria uji:
    - Jika H0 diterima, maka yang dilihat, dibaca, ditulis, adalah H0
    - Jika H0 ditlak, maka yang dilihat, dibaca, ditulis, adalah H1

Sekian dulu pembahasan tentang Statistika. Anda paham atau pusing? Segera pergi ke dokter karena saya tidak bertanggung jawab jika Anda pinsan. *peace

Detik.com, Media Online Terbesar di Indonesia

Profil Website

Nama Media: Detik
URL: www.detik.com
Slogan: Situs Warta Era Digital
Jenis Website: Portal Berita
Pemilik: PT. Trans Corporation
Diluncurkan: 9 Juli 1998
Status saat ini: Aktif

Sejarah Detik.com

Meski server detikcom sebenarnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun mulai daring dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Tanggal 9 Juli itu akhirnya ditetapkan sebagai hari lahir detikcom yang didirikan Budiono Darsono (eks wartawan DeTik), Yayan Sopyan (eks wartawan DeTik), Abdul Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi.

Peliputan pertama detikcom terfokus pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Situasi politik mulai reda dan ekonomi mulai membaik, detikcom memutuskan untuk juga melampirkan berita hiburan, dan olahraga.

Dalam hal ini detikcom menjual kecepatan informasi yang di-update setiap saat. Inilah yang menjadi cikal bakal detikcom melesat sebagai situs informasi digital paling populer di kalangan users internet.

Kepemilikan Detik.com

Semula saham detikcom dimiliki oleh Agranet Tiger Investment dan Mitsui & Co. Agranet memiliki 59% saham di detikcom, dan sisanya dimiliki oleh Tiger 39%, dan Mitsui 2%.

Namun pada 3 Agustus 2011 CT Corp mengakuisisi detikcom (PT Agranet Multicitra Siberkom/Agrakom), yang menandakan secara resmi detikcom berada di bawah Trans Corp.[1] Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli detikcom secara total (100 persen) dengan nilai US$60 juta atau Rp 521-540 miliar.

Web Content Detik.com

Detikcom merupakan portal kumpulan situs-situs:

    • detikNews (news.detik.com) Berisi informasi berita politik-peristiwa
    • detikFinance (finance.detik.com) Memuat berita ekonomi dan keuangan
    • detikFood (food.detik.com) Informasi tentang resep makanan dan kuliner
    • detikHot (hot.detik.com) Berisi info gosip artis/selebriti dan infotainment
    • detiki-Net (inet.detik.com) Memuat informasi teknologi informasi
    • detikSport (sport.detik.com) Berisi info olahraga termasuk sepakbola
    • detikHealth (health.detik.com) Memuat info dan artikel kesehatan
    • detikTV (tv.detik.com) Memuat info mengenai berisi berita video (tv berita)
    • detikFoto (foto.detik.com) Yang memuat berita Foto
    • detikOto (oto.detik.com) Memuat informasi mengenai otomotif
    • detikTravel (travel.detik.com) Memuat informasi tentang liburan dan pariwisata
    • detikSurabaya (surabaya.detik.com) Info Surabaya dan Provinsi Jawa Timur
    • detikBandung (bandung.detik.com) Informasi tentang Bandung dan Provinsi Jawa Barat
    • detikforum (forum.detik.com) Tempat diskusi online antar komunitas pengguna Detikcom
    • blogdetik (blog.detik.com) Tempat pengakses mengisi info atau artikel, foto, video di halaman blog pribadi
    • wolipop (wolipop.detik.com) Berisi informasi tentang wanita dan gaya hidup
    • TanyaSaja (tanyasaja.detik.com) Tempat para pengakses bertanya jawab mengenai hal apa pun
    • DetikMap (map.detik.com) Semacam alat/tool untuk melihat Peta lokasi
    • IklanBaris (iklanbaris.detik.com) Berisi Iklan yang langsung diisi konsumen
    • MyTRANS (www.mytrans.com) Live Streaming Trans TV dan Trans7, serta video program-program acara Trans TV dan Trans7
    • Harian Detik (harian.detik.com) Berisi berita dalam bentuk [[koran digital]] yang diterbitkan 2x sehari pada pukul 06:00 WIB & 16:00 WIB (untuk edisi akhir pekan terbit 1x sehari pada pukul 06:00 WIB). Sejak 22 Juli 2013, Harian Detik dihentikan penerbitannya.

Pembaca Detik.com

Pada Juli 1998 situs detikcom per harinya menerima 30.000 hits (ukuran jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar 2.500 user (pelanggan Internet). Sembilan bulan kemudian, Maret 1999, hits per harinya naik tujuh kali lipat, tepatnya rata-rata 214.000 hits per hari atau 6.420.000 hits per bulan dengan 32.000 user.

Pada bulan Juni 1999, angka itu naik lagi menjadi 536.000 hits per hari dengan user mencapai 40.000. Terakhir, hits detikcom mencapai 2,5 juta lebih per harinya.

Selain perhitungan hits, detikcom masih memiliki alat ukur lainnya yang sampai sejauh ini disepakati sebagai ukuran yang mendekati seberapa besar potensi yang dimiliki sebuah situs. Ukuran itu adalah page view (jumlah halaman yang diakses). Page view detikcom sekarang mencapai 3 juta per harinya. sekarang detik.com menempati posisi ke empat tertinggi dari alexa.com untuk seluruh kontent di Indonesia

Pendapatan Detik.com

Sampai saat ini saya belum menemukan informasi yang benar-benar valid mengenai pendapatan Detik.com setiap bulannya. Namun dari beberapa sumber yang saya dapatkan di internet menjelaskan bahwa pendapatan Detik.com mencapai Rp 4 – 5 Milliar per bulan dari iklan.

Space iklan ini berada pada domain utama dan beberapa sub domain milik Detik.com, diantaranya detik finance, detik health, detik oto, detik sport, detik net, detik hot, detik news, dan wollipop. Rate iklan di situs ini juga sangat beragam, yaitu berkisar dari Rp 500ribu – Rp 200jutaan.

Informasi mengenai rate iklan di Detik.com bisa kita lihat di sini dan juga beberapa jenis iklan yang lain bisa dilihat di sini.

Penilaian untuk Detik.com

    - Over Iklan --sampai sekarang saya masih kurang suka dengan banyaknya iklan di halaman muka detikcom, sangat mengganggu.
    - Akurasi Informasi --dibanding media online sekelas Kompas dan Tempo, detikcom jauh sekali akurasi datanya. Hal ini juga yang sering saya dengar dari pembaca daring lain.
    - SEO --detik.com berada di urutan 11 halaman utama google untuk kata kunci "berita hari ini" (diakses 13 Maret 2014)
    - Kecepatan --sesuai namanya, informasi yang di-update detikcom meman setiap saat, setiap detik. Inilah salah satu keunggulan detik.com yang jika tidak dikelola dengan baik, bisa jadi bumerang untuk akurasi data.
   - Desain --Oke punya. Keren.

Secara keseluruhan, detikcom berhasil menjadi media online terbesar di Indonesia dengan penuh perjuangan. Jejak Budiono dalam membangun detikcom patut kita jadikan motivasi. Berikut tayangan video kisah detikcom.

Tips Atasi Sakit Langit Mulut

Source: Here
Tiga hari terakhir ini saya tidak bisa makan dan kesulitan minum. Penyebabnya sepele, gegera kebanyakn makan permen dan camilan kering.

Tak perlu menunggu durasi sehari, seisi mulut saya serasa bengkak, langit mulut pedih dan sakit untuk menelan. Begitu juga geraham, meski tidak berdarah, tapi rasanya hampir mati kalau tersentuh makanan.

Meski dunia seperti kiamat lantaran tidak bisa makan dengan baik selama 3 hari, saya masih bertahan tanpa obat maupun dokter. Lalu, bagaimana mengtasinya? Berikut cara saya sembuh dari sakit gigi geraham dan langit mulut.

1. Perbanyak minum air
Usahakan minum air yang hangat. Air mineral lebih diutamakan.

2. Perbanyak minum jus
Saat makanan tidak bisa dikunyah sempurna, jus menjadi alternatif yang bagus. Terutama buah dan sayur.

3. Bertahan makan bubur
Selama tiga hari itu tidak ada yang saya makan kecuali bubur. Baik bubur ayam, bubur sumsum, maupun bubur Madura. Selain memang hanya itu yang masuk, ketiganya juga bagus di mulut dan pencernaan.

4. Minum larutan penyegar badan
Larutan penyegar cocok untuk kondisi tubuh yang kurang fit. Biasanya sehari dua kali saja terasa perubahannya.

Nah, itu tadi tips mengatasi sakit gigi geraham dan sakit langit-langit mulut.

Satu hal terpenting yang saya petik dari sakit ini adalah: jangan suka membuang makanan dan menyia-nyiakan kesempatan makan. Kalau sudah sakit begitu, betapa banyaknya makanan enak pun jadi mubazir, kan tidak bisa makan. Heuheu..

Jawaban Ketidatenangan Malhikdua Ekspo Kampus 2014

Peserta Malhikdua Ekspo Kampus 2014 (dok. pribadi)
Malhikdua Ekspo Kampus 2014 memang sudah terlaksana. Running news pun sudah terpublish di website sekolah. Bahkan alumni dari tiap kota mendapat sebundel print out liputannya.

Tapi acara yang sudah terencana dua tahun dan baru terlaksana kemarin, Sabtu (1/3/14), itu menyisakan ketidaktenangan.

Ketidaktenangan?

Ya. Sengaja saya tulis ini untuk warisan. Ah, sepertinya kata warisan terlalu berlebihan. Mungkin lebih tepatnya sebagai catatan evaluasi agar kesalahan yang sama tidak terjadi lagi. Itu pun andai egenda akan kembali digelar tahun depan.

Tak ada yang bisa memastikan jika tahun depan saya masih bisa hadir atau tidak. Juga tak ada yang tahu tahun depan masih ada ekspo atau tidak. Kalau pun tidak, cukup jadi dokumentasi pribadi saja.

Lalu, apakah ketidaktenangan itu? Ini jawabannya.

Behind The Scene "Buku, Bawa Aku Terbang"

Bagi ke-14 kru Cipadung Production yang baru pertama debut, menggarap sebuah film bukan perkara mudah.

Butuh keseriusan, kerjasama, kekompakan, dan ide gila yang menjadi tulang punggung keberhasilan tim.

Berawal dari sebuah kewajiban menyelesaikan tugas UTS Jurnalistik, Galuh Purba dosen pengampu Produksi Film-lah yang membentuk Cipadung Production.

Dikarenakan film hanya akan dinilai bila sudah didaftarkan pada ajang Lomba Film Pendek Bandung 2014, mau tak mau Cipadung mengejar deadline dalam 2 minggu sebelum 25 Februari.

Disatukan berdasar hasil kreasi autobiografi, dosen yang juga dikenal sebagai sutradara dan pencipta Theme Song itu terlebih dulu memberi bekal bagaimana menyusun tim, menulis skenario, hingga gambaran proses produksi film.

Maka inilah dapur Cipadung Production ketika memproduksi "Buku, Bawa Aku Terbang".

Kameramen ekstrim

Take suting di bundaran Cibiru

Trial and Error kamera

Kru ngemil di sela suting

Ngebakso doeloe.. :D

Kru menuju lokasi suting berikutnya

Aktris Utama seleseai make up. Itu dua jari lho, ya!

Wajah penat dan lapar
Dan seperti apakah hasil kreasi Cipadung Production? Tunggu postingan berikutnya. ^_^

*Foto: dokumentasi pribadi

Cipadung: Tidak Juara Bukan Tidak Menang

Cibiru Production juara 2 Lomba Film Pendek Bandung (dok.)
Cipadung Production harus bangga dengan nominasi 10 besar Lomba Film Pendek Bandung 2014. Kegagalan film "Buku Bawa Aku Terbang" garapan Cipadung menjadi salah satu dari 5 juara, bukan berarti tidak menang. Demikian disepakati awak kru dengan wajah tampak sumringah.

"Semua grup Jurnal D masuk nominasi saja sudah bangga sekali. Itu lebih dari cukup.", ungkap salah satu kru yang tak mau disebut namanya.

Selangkah lebih maju dari Cipadung, Cibiru Production justru meraih juara 2. Sesuai judulnya, "Juara", piagam penghargaan runner up itu diterima Saepul Hamdi, sutradara sekaligus aktor utama dalam film tersebut. Turut hadir seluruh kru Cibiru dalam puncak acara Pesta Buku Bandung 2014, Rabu (5/3), di Gedung Landmark, Jl. Braga 129 Bandung, tadi malam.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Cibiru dan Cipadung Production sama-sama digarap oleh mahasiswa UIN SGD. Keduanya dari jurusan Jurnalistik semester 6 kelas D. Semula produksi film ini untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah Produksi Film yang diampu oleh Galuh Dipa.

"Tapi kalau menang ya anggap saja bonus.", pungkas Galuh.

Karya Mahasiswa UIN SGD Masuk 10 Nominasi Lomba Film Pendek Bandung

Karya Mahasiswa UIN SGD Masuk 10 Nominasi Lomba Film Pendek Bandung
Source: Here
Film besutan Cibiru dan Cipadung Production masuk daftar 10 nominator Lomba Film Pendek Bandung 2014. Garapan mahasiswa jurusan Jurnalistik semester 6 kelas D UIN SGD ini berhasil menggeser puluhan karya lain dari berbagai kota. 

Keduanya akan memperebutkan gelar juara pada puncak acara Pesta Buku Bandung, Rabu (5/3), di Gedung Landmark, Jl. Braga 129 Bandung, pukul 19.00 WIB.

"Alhamdulillah… Film garapan kita dengan judul 'Juara' masuk 10 Nominasi", tulis Saepul Hamdi sutradrara Cibiru Production lewat akun Facebooknya pagi tadi. Judul film diambil dari nama aktor utama yang diperankan oleh Hamdi, ialah seorang anak autis yang semula dilarang ikut lomba kreasi di sekolahnya. Namun berkat semangat dan usaha keras, anak ini justru menjadi Juara pertama.

Sementara Cipadung Production yang digawangi oleh Sista Sirsantiani, berhasil masuk nominasi dengan judul "Buku Bawa Aku Terbang. Tema 'Cinta Membaca' yang disyaratkan dalam lomba ini ditafsirkan dengan gaya anak muda oleh tim Cipadung.

Bernuansa humor ringan, film ini mengisahkan mahasiswa pecinta Arsenal yang berhasil mendapat tiket noton langsung laga Arsenal, melalui sebuah kupon Teka Teki Silang (TTS). Demi bisa menyelesaikan TTS dengan sempurna itulah, tokoh utama yang diperankan oleh Rida Sandi ini mau giat membaca informasi dari buku atau media apa pun.

Dilansir ikapijabar.com, 8 nominator lain diantaranya berjudul Dunia Dalam Lipatan Buku, Loyal, Sampul Cokelat, Ensiklopedi Pertamaku, Password, Reda, Kress, dan Main Kartu. Produksi selain dari Bandung ada dari Madura, Yogyakarta, Jakarta, dan Purbalingga.

Pemenang sepenuhnya ditentukan oleh tiga dewan juri yang kompeten di bidangnya. Tak lain adalah Yus R. Ismail, Rosyid E. Abby, dan Rakha Wahyu. (Damae)*

Ritual Kehamilan 7 Bulan

Source: Here
Menyalakan radio sambil buka laptop, itu kebiasaan saya saban pagi. Maklum, anak kosan yang fakir tivi. Channel yang saya pilih menjelang jam 6 pagi itu 107.5 PRFM. Sayangnya frekuensi berebut dengan radio sebelah, jadilah samar-samar info terdengar.

Lebih sayang lagi, rupanya dialog yang baru saja akan saya simak itu sudah sampai di penghujung acara. Kata yang sempat saya tangkap diantaranya "tujuh bulanan".

Penasaran dengan kata itu, langsug saya searching. Hasilnya rupa-rupa. Dari penjelasan yang detail dan penuh dalil hingga sekadar judul tanpa isi.

Rujukannya pun macam-macam. Ada yang shohih, ada pula yang aspal -entah (asli atau palsu). Bahkan judgment-nya juga beraneka, dari mengiyakan, membolehkan, sampai mengharamkan.

Lalu sebenarnya apa dan bagaimana tujuh bulanan itu?