Mengapa Jurnalis Online Harus Ngeblog?
Istilah jurnalis dimaksudkan untuk menyebut orang yang melakukan kegiatan jurnalistik. Sedang jurnalis online berarti orang yang melakukan kegiatan jurnalistik di media online.
Memang tak ada kewajiban atau peraturan tertulis bagi seorang jurnalis manapun, bahkan jurnalis online, untuk memiliki blog. Namun menilik keterkaitan media generasi baru itu dengan blog, memungkinkan Anda sepakat 'mengapa jurnalis online harus ngeblog?'.
Memang tak ada kewajiban atau peraturan tertulis bagi seorang jurnalis manapun, bahkan jurnalis online, untuk memiliki blog. Namun menilik keterkaitan media generasi baru itu dengan blog, memungkinkan Anda sepakat 'mengapa jurnalis online harus ngeblog?'.
Media Online dan Blog
Blog secara sederhana dapat diartikan 'diary online'. Sebuah media online pribadi yang bisa diakses oleh siapa pun. Layaknya media, blogger atau pemilik blog bebas menuangkan apa pun di dalamnya. Semua yang tertuang itu disebut informasi. Baik informasi yang berasal dari si empunya blog maupun hasil liputan, analisis wacana, dll.
Fasilitas yang ada di dalam blog juga sama dengan media online. Baik pengelolaan konten, desain, kontrol akses, dan hampir semua yang ada di dapur media online itu ada di blog. Karenanya kegiatan mengelola blog sama saja dengan mengelola media online, tempat jurnalis online bekerja.
Hanya saja, media online yang dimaksud dalam kapasitas jurnalistik, bersifat melembaga. Jika apa pun yang tertuang dalam blog itu sesuka hati pemiliknya, maka apa yang ada di media online itu bergantung pada kebijakan redaksi. Keredaksian media online itulah yang memiliki wewenang untuk mengelola.
Namun secara subtansi, sama. Blog dan media online sama-sama menyebarkan informasi di internet. Teknisnya, fasilitasnya, aplikasinya, sama. Hanya manajemen medianya saja yang membedakan. Maka ketika jurnalis online ngeblog, sejatinya dia juga mengasah skillnya untuk media online.
Mental Dunia Online
Berkecimpung di dunia online berarti Anda menikmati peran sebagai netizen. Melalui ngeblog, Anda tidak hanya menjadi konsumen informasi, tapi juga produsen.
Melalui ngeblog, Anda tidak hanya sekadar berselancar, tapi secara tidak langsung juga menjadi guide untuk peselancar lain. Melalui ngeblog, Anda tidak hanya menyajikan apa yang dinikmati pengunjung blog Anda, tapi juga mendapat respon dari mereka.
Melalui ngeblog, Anda tidak hanya sekadar berselancar, tapi secara tidak langsung juga menjadi guide untuk peselancar lain. Melalui ngeblog, Anda tidak hanya menyajikan apa yang dinikmati pengunjung blog Anda, tapi juga mendapat respon dari mereka.
Itulah alasan lain mengapa jurnalis online harus ngeblog. Melalui ngeblog, sejatinya jurnalis sedang beradaptasi dengan dunia online. Media online adalah dunia online. Jurnalis online yang bekerja di media online mau tidak mau harus mengenal dunia online. Tempaan selama menjadi netizen dan selama menjadi netizen itulah, bekal untuk menguatkan mental di dunia online.
Mengupas Tuntas Informasi
Informasi yang dipublish oleh media online sarat dengan jelas dan ringkas. Maka ada kalanya apa yang sudah digali oleh jurnalis online tak dapat dimuat secara mendalam. Dalam hal ini, blog menjadi alternatif terbaik untuk menyampaikannya.
Melalui blog, jurnalis online bisa mengupas tuntas berdasar hasil liputannya. Tanpa campur tangan meja redaksi. Bahkan ia bisa menganalisis dan menyampaikan gagasannya tanpa batasan. Bila media tempatnya bekerja tidak bisa menyiarkan itu, blog bisa melakukannya.
Itulah kelebihan jurnalis online yang ngeblog dibanding blogger biasa. Jurnalis online mampu memberi informasi langsung dari sumberny. Sedangkan blogger biasa bisa jadi hanya beropini saja.
Itulah kelebihan jurnalis online yang ngeblog dibanding blogger biasa. Jurnalis online mampu memberi informasi langsung dari sumberny. Sedangkan blogger biasa bisa jadi hanya beropini saja.
Ketiga hal itu pasti belum cukup memaparkan peran penting blog untuk jurnalis online. Namun dari sedikit penjelasan ini, semoga cukup untuk menjawab 'mengapa jurnalis online harus ngeblog'. Bagaimana menurut Anda?
0 komentar:
Posting Komentar
Matur suwun sampun mampir. Menurut Panjenengan kados pundi?